Benci karena MASALAH PRIBADI atau karena PRIBADINYA.???

Bismillahirrohmanirrohiim..
Manusia merupakan makhluk sosial,saling membutuhkan satu sama lainnya.. Contohnya dalam kehidupan perkuliahan adalah untuk berdiskusi dan bekerja sama.. Bisa kita bayangkan kalau kita tidak mempunyai seseorang atau lebih untuk diajak berdiskusi atau melakukan sesuatu..

Tulisan ini yang sebelumnya didahului oleh sebuah QN terinspirasi dari kejadian tadi sore.. Tak perlu kusebutkan kejadiannya apa,yang jelas karena pertanyaan beberapa orang tentang hubungan saya dengan seorang teman yang di mata mereka kok merenggang..

Singkatnya,saya menjelaskan kalau saya bukan menjauhinya,hanya saja saya berusaha untuk berteman secara biasa saja,tidak terlalu akrab maupun tidak terlalu tidak akrab,karena saya sudah cukup mengenal pribadinya..

Terus saya menjelaskan kalau ada hal lain yang menyebabkan hubungan di antara kami keliatan merenggang,karena kami berbeda visi..

Kemudian saya menyimpulkan,bahwa hubungan kami itu keliatan merenggang bukan karena masalah pribadi.. Sama sekali bukan.! Lebih karena pribadinya..

Ada perbedaan antara membenci seseorang karena MASALAH PRIBADI dengan membenci seseorang karena PRIBADINYA..

Yang saya pahami adalah dalam menjalin sebuah persahabatan dan persaudaraan kita perlu berhati-hati dalam menyikapi sebuah perasaan benci,jangan sampai perasaan benci itu malah merusak ukhuwah..

Bukankah ada hadits Rosululloh yang menjelaskan DILARANG mendiamkan seseorang lebih dari 3 hari.??
Hadis riwayat Abu Ayyub Al-Anshari rodiyallohu 'anhu:
Sesungguhnya Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:
Tidak halal seorang muslim mendiamkan tidak mau menyapa) saudaranya lebih dari tiga malam di mana keduanya bertemu lalu yang ini berpaling dan yang itu berpaling. Yang terbaik di antara keduanya ialah orang yang memulai mengucapkan salam..

atau hadits riwayat Anas bin Malik rodiyallohu 'anhu:
Bahwa Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:
Janganlah kamu saling membenci, saling mendengki dan saling bermusuhan, tetapi jadilah kamu hamba-hamba Allah yang bersaudara. Tidak halal seorang muslim mendiamkan (tidak menyapa) saudaranya lebih dari tiga hari

Kembali mengenai masalah perbedaan dua hal itu,-menurut perspektif saya dan juga pengalaman saya- membenci karena MASALAH PRIBADI itu dapat merusak ukhuwah,karena bisa jadi itu merupakan salah satu penyakit hati..
Sungguh berbeda halnya dengan membenci seseorang karena PRIBADINYA,yang berarti yang kita benci adalah sikap,perilaku,dsb yang merupakan hasil interaksinya dengan orang lain..

Ketika kita membenci seseorang karena PRIBADINYA,yang harus kita lakukan tentu saja mengingatkannya..
Berbeda toh dengan ketika kita membenci seseorang karena MASALAH PRIBADI.. Ketika hal ini terjadi dalam waktu yang cukup lama dapat berdampak ke hal lainnya..

Ketika kita membenci seseorang karena PRIBADINYA,kita bisa mengingatkannya dengan berbagai cara,seperti menegurnya ketika kita sedang berdua dengannya (ingat juga masalah interaksi lawan jenis,yaaa.!!),hingga mendiamkannya agar dia sadar..
Berbeda dengan ketika kita membenci seseorang karena MASALAH PRIBADI,yang terjadi malah kita saling mendiamkan,karena sudah "virus" itu sudah berkembangbiak dan beranak-pinak menjadi penyakit hati..

Na'udzubillah min dzaliik..

Jangan sampai hal ini terjadi.. Karenanya kita harus senantiasa muhasabah diri tentang ukhuwah kita selama ini,terkhusus ketika kita membenci seseorang..
Dalam bahasa yang lebih gampang dimengerti,
"Kita membencinya karena NAFSU atau karena ALLOH.??"

Mungkin hanya itu yang bisa saya bagikan hari ini.. Mohon maaf kalau ada kata-kata yang salah,-tolong diingatkan-dan mohon maaf kalau saya kurang bisa menjelaskannya,karena saya sebenarnya bukan orang yang berkompeten dalam hal ini dan juga saya menyadari serta masih berusaha untuk bisa menjalin ukhuwah dengan baik..


Sekian dari saya..
Semoga bermanfaat..

Bantul, 15 Ramadhan 1431 H

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu, Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam :
"Cintailah sesuatu sekedarnya saja sebab bisa jadi suatu hari nanti dia akan menjadi musuhmu. Dan bencilah sesuatu sekadarnya saja sebab bisa jadi suatu hari nanti dia akan menjadi kekasihmu"
(HR. Tirmidzi)

Dalam kejadian lain dengan seseorang yang lain saya juga sedang mengalami kejadian yang lebih parah.. Saling mendiamkan dan sudah memasuki bulan ketujuh..
Astaghfirulloh..
Saya sudah berusaha untuk memperbaikinya,namun saya pernah mendengar kalau ia pernah mengatakan kepada temannya (waktu itu saya dengar langsung,namun lagi pura2 tidur) kalau ia sengaja berbuat demikian..

Walau begitu saya tetap memberinya salam ketika berpapasan,meski ia juga bermuka masam..
Ingat QN saya yang ini gak.??
*masih mencari link nya..*
itu lho QN yang saya kesel dengan muka seseorang itu..


NB :
bahan bacaan,nemu di GOOGLE..
satu : http://abumuslimsalafi.multiply.com/journal/item/276
dua :http://wirausahapesantren.blogspot.com/2010/05/kala-husein-mendiamkan-abdullah.html
tiga : http://www.teladan.org/misbah/weblog/7122.html
empat: http://ikarisba.multiply.com/journal/item/20/KUMPULAN_BEBERAPA_HADITS_NABI_SAW_
lima : http://tazkiatunnafs.multiply.com/journal/item/317



NB ke-2 :
intinya kayak KOMEN PERTAMAX dari omali :
hehehe, cara membenci yg susah sepertinya.. sama gak dgn membenci seseorang krn kesalahannya? misal, membenci perokok saat dia merokok, tapi berteman baik dgnnya saat dia ikut itikaf, walaupun dia tetap seorang perokok.. perokok yg ikut itikaf